Assalamaualaikum wr wb everyone..
Hello again :)
Memang butuh komitmen yah untuk menulis blog itu. Tadinya berniat untuk selalu mengupdate blog untuk perjalanan wisataku ini setiap pergantian harinya.. Tapi apa daya.. hanya keinginan saja tanpa ada komitmen yang kuat hehehe. Baiklah, aq akan kembali bercerita tentang 2 hari terakhirku di Bali hehehe.
Dua hari terakhir ini, waktu benar-benar kami habiskan untuk jalan-jalan di sekitaran Kuta, Legian, dan Jimbaran. Tempat-tempat yang kami kunjungi gak banyak siy habis gimana yah ternyata bumil lemes juga hehehe.
Sudah banyak yang tahu belum yah ada hutan bakau yang bagus buat jadi tempat foto-foto di Bali. Namanya Mangrove Park. Lokasinya ada di jalan by pass Ngurah Rai. Letaknya gak jauh dari Bali Galeria Mall. Awalnya agak susah juga cari jalan masuknya dari jalan besar, sampai nyasar ke jalan masuk pelabuhan Tanjung Benoa. Tapi setelah tanya2 Pak Polisi, disuruh lurus aja balik ke arah Bali Galeria Mall, trus beberapa km sebelum Mall, ada jalan masuk ke kiri dengan plang Mangrove Park. Plangnya kecil2 hehehe, hampir gak keliatan, untungnya darla bawa mobilnya pelan2 dan mlipir2 hehehe.. Biaya masuknya hanya Rp 5,000 saja, tapi bisa puas foto2 :) Lumayan banget siy jalan2 di dalam hutan bakaunya. Best time buat kesana itu pagi jam 9-10, pas matahari belum benar2 diatas kepala *lebay hehehe...
Malamnya kita mengarah ke area jimbaran buat makan Seafood. Sebelum berangkat ke Bali, direkomendasikan buat nyobain makan seafood di Menega Cafe. Katanya seafoodnya enak dan harganya makes sense, gak selangit. Kita gak mau mengulang pengalaman tahun lalu yang harganya gak banget dey, masa makan berdua aja sampe 600rb-an :( Lokasi Menega Cafe ini ada di kompleks Resto dan Cafe Seafood di Muaya Beach. Patokannya itu deket Four Seasons Apartment. Makanannya enak juga siy.. ya sebagaimana seafood, secara saya suka sekali makanan laut. Tapi koq cepet banget dingin yah.. Dan yang mengecewakannya itu pelayanannya lama banget, mungkin karena banyak juga pelanggan yang dateng. dibanding cafe2 disamping kiri dan kanannya, memang kelihatan Menega Cafe yang paling ramai :)
Setelah maem seafood, yang paling tepat dilakukan selanjutnya adalah tidurrr hehhe.. Langsung dey meluncur balik ke hotel.. Looking for cozy and snug bed :)
Besoknya, yes we spent the whole day at beach.. Let's go to the beach babe.. Gak jau2 siy pantainya, Kuta aja yang deket dari hotel hehehe... Soalnya bumil mulai rewel agak capek niy di hari-hari terakhir :p
Berangkat ke Kutanya emang agak siang si soalnya bawaannya males2an aja di kamar hotel hehehe.. Jadinya begitu keluar, puanass banget.. Sebelum sampai ke pantai Kuta, mampir2 dulu di toko2 sepanjang jalan Legian dan monumen Bim Bali I. Untungnya, jalan2 kali ini kita pake motor. Gak kebayang dey klo naik mobil harus melewati jalan Legian ini.. padat, ruame, plus macet. Tetap yah gak weekdays gak weekend, jalan ini selalu aja rame, rame pejalan kaki, pengendara motor dan mobil. Memang lumayan siy buat cuci2 mata.. Rasangya pengen tuh dimasukin masing2 toko di sepanjang jalan hehehe.
Salah siy memang ke pantai di sekitaran jam 12 siang hehehe.. Nekat tetap coba jalan2 di pantai, gak kuat aja panasnya.. Huaa.. langsung dey kita keluar gerbang pantai Kuta dan mengarah ke Discovery Shopping Mall. Kita cari makan siang dan ngadem disana aja hehehe.. Perjalanan kesana pun penuh dengan keringat ckckck.. enaknya renang ni panas2 begini. Tadinya Waterboom Kartika Plaza menjadi salah satu item di itinerary kita tapi gak jadi since overprize for our budget hihihi.. Harusnya sebelum sampai di Bali, bisa cari tiket masuknya dulu by Kaskus, bisa lebih murah katanya :)
Lama-lama ngadem di Discovery Shopping Mall, akhirnya sampai juga jam 3 sore.. Mulai lagi dey kita coba jalan2 ke pantai. Kita putuskan start point jalan2 ke pantainya dari Discovery shopping Mall aja. Subhanallah indahnya.. langit biru, laut biru. Trus mupeng liat resto2 yang berjejer di sepanjang pinggir pantai. Enaknya liat turis santai2 di bale2 dan renang dengan view langsung pantai.. Pengen coba tapi takut harganya overprize hihihi.. Ternyata nyambung pantai yang dari Discovery Shopping Mall ke gerbang pantai Kuta, tau gtu gak usah muter2 naik motor tadi siang ke Discover Shopping Mall. Bisa jalan aja sambil menyusuri pantai ternyata.
Sambil nungguin sunset di pinggir pantai Kuta.. ternyata ada pelepasan tukik-tukik lucu. Tapi kenapa yah pelepasannya disini, pantai Kuta kan lumayan ramai, kasian tukik-tukiknya bisa terinjak pengunjung pantai. Sampai juga niy detik-detik sunset. Lumayan lama juga nungguinya, kirain jam 6 tuh udah sunset, ternyata baru tenggelam sang Mataharinya jam setengah 7an.. Hihih, lama yah... Tapi puasa dengan pemandangannya. Subhanallah, indah banget viewnya. Akhirnya bisa juga lihat sunset selama liburan kali ini.
Alhamdulillah, masih bisa pergi liburan dan selamat sehat wal afiat bersama dedek yang masih ada di dalam perut. Nanti kita liburan lagi yah dek sama bunda dan ayah :)
Sunday, September 23, 2012
Thursday, September 6, 2012
Bumil (Mrs Nofrialdy) is travelling #3
Assalamaualaikum warohmatullahi waborakatuh :)
Good morning again everyone..
I'm gonna tell you the third day of my holiday.. Hope you dont get bored of this hehehe..
Hari ketiga di Bali ini, kami rencanakan wisata kami ke arah barat, yaitu Tabanan. Tempat wisata di daerah Tabanan diantaranya ada Pura Ulun Danu di Baturiti, Botanical Garden di Baturiti, Pura Taman Ayun di Mengwi, Jatiluwih, dan Pura Tanah Lot di Kediri. Namun, destinasi kami hari ini hanya Pura Ulun Danu dan Pura Tanah Lot saja, mempertimbangkan jaraknya yang cukup jauh belum lagi sorenya kami harus menuju hotel yang baru di Jalan Sunset Road.
Pura Ulun Danu
Pura Ulun Danu ini berlokasi di Desa Candikuning, Baturiti, Bedugul, Tabanan. Jaraknya sekitar 37km dari pusat kota Denpasar. Namun, dari penginapan pertama kami Ubud,berjarak lebih jauh, yaitu sekitar 45km (60 menit). It's a nice place to visit. Udaranya yang dingin, danau Bratan yang besar dan sejuk. Best time to visit this place is actually when rain comes, air di danau akan naik sehingga membuat Puranya terlihat sepeti menngapung di danau.
Oiya, baru disini kami dengar gema adzan. Saait itu adzan dzuhur berkumandang. Usut punya usut, di desa Candikuning ini terdapat kampung muslim. Dan ternyata diseberang pintu masuk kawasan wisata Pura Ulun Danu terdapat masjid besar yang terletak diatas bukit. Dan disini banyak tempat makan yang menggunakan nama RM Muslim. Lagi-lagi, aq makan bakso ayam hihihi.. Enak... dingin2 makan sesuatu yang hangat.
Sepulangnya dari Pura Ulun Danu, we are heading to Tanah Lot to see the sunset :) Tapi seperempat perjalanan, mampir dulu ke toko oleh2 Bali yang sudah ternama, JOGER JELEK. Disini toko Jogernya jauh lebih besar dari yang di Tuban Kuta. Lapangan parkirnya luas. Lebih enak disinilah belanja oleh2nya dari yang di Tuban.
Pura Tanah Lot
This is the second time we visit here. We never get bored to be here, it's because of the beautiful sunset. Selain disini, Uluwatu dan Pantai Kuta juga tempat yang bagus untuk melihat sunset. Kali ini, aq merasa ada yang berubah dari Pura Tanah Lot. Tahun lalu dari pintu masuk ke lokasi Karang Bolong gak terlalu jauh, tapi kali ini koq jauh banget yah, dari pintu masuk ke lokasi wisata harus memutari kawasan kios2 oleh terlebih dahulu. Bumil jadi capek jalannya :) Tapi ya gpplah, soalnya terbayarkan dengan view yang indah, Pura di tepi laut, Pura diatas Karang Bolong. Subhannalah.. Allah's creature is so beautiful. So many tourists here to see and capture the sunset moment. They are from everywhere. After the sunset, then we off to the next hotel at sunset Road street.
Setibanya di hotel, kami puas sekali dengan kamar dan pelayanannya. It's a very nice hotel and we paid very cheap for that. Many thanks to Agoda hihihi. since the room is very cozy and we got tired, then we just had our dinner at room hehehe.. don't wanna go anywhere :)
Good morning again everyone..
I'm gonna tell you the third day of my holiday.. Hope you dont get bored of this hehehe..
Hari ketiga di Bali ini, kami rencanakan wisata kami ke arah barat, yaitu Tabanan. Tempat wisata di daerah Tabanan diantaranya ada Pura Ulun Danu di Baturiti, Botanical Garden di Baturiti, Pura Taman Ayun di Mengwi, Jatiluwih, dan Pura Tanah Lot di Kediri. Namun, destinasi kami hari ini hanya Pura Ulun Danu dan Pura Tanah Lot saja, mempertimbangkan jaraknya yang cukup jauh belum lagi sorenya kami harus menuju hotel yang baru di Jalan Sunset Road.
Pura Ulun Danu
Pura Ulun Danu ini berlokasi di Desa Candikuning, Baturiti, Bedugul, Tabanan. Jaraknya sekitar 37km dari pusat kota Denpasar. Namun, dari penginapan pertama kami Ubud,berjarak lebih jauh, yaitu sekitar 45km (60 menit). It's a nice place to visit. Udaranya yang dingin, danau Bratan yang besar dan sejuk. Best time to visit this place is actually when rain comes, air di danau akan naik sehingga membuat Puranya terlihat sepeti menngapung di danau.
Oiya, baru disini kami dengar gema adzan. Saait itu adzan dzuhur berkumandang. Usut punya usut, di desa Candikuning ini terdapat kampung muslim. Dan ternyata diseberang pintu masuk kawasan wisata Pura Ulun Danu terdapat masjid besar yang terletak diatas bukit. Dan disini banyak tempat makan yang menggunakan nama RM Muslim. Lagi-lagi, aq makan bakso ayam hihihi.. Enak... dingin2 makan sesuatu yang hangat.
Sepulangnya dari Pura Ulun Danu, we are heading to Tanah Lot to see the sunset :) Tapi seperempat perjalanan, mampir dulu ke toko oleh2 Bali yang sudah ternama, JOGER JELEK. Disini toko Jogernya jauh lebih besar dari yang di Tuban Kuta. Lapangan parkirnya luas. Lebih enak disinilah belanja oleh2nya dari yang di Tuban.
Pura Tanah Lot
This is the second time we visit here. We never get bored to be here, it's because of the beautiful sunset. Selain disini, Uluwatu dan Pantai Kuta juga tempat yang bagus untuk melihat sunset. Kali ini, aq merasa ada yang berubah dari Pura Tanah Lot. Tahun lalu dari pintu masuk ke lokasi Karang Bolong gak terlalu jauh, tapi kali ini koq jauh banget yah, dari pintu masuk ke lokasi wisata harus memutari kawasan kios2 oleh terlebih dahulu. Bumil jadi capek jalannya :) Tapi ya gpplah, soalnya terbayarkan dengan view yang indah, Pura di tepi laut, Pura diatas Karang Bolong. Subhannalah.. Allah's creature is so beautiful. So many tourists here to see and capture the sunset moment. They are from everywhere. After the sunset, then we off to the next hotel at sunset Road street.
Setibanya di hotel, kami puas sekali dengan kamar dan pelayanannya. It's a very nice hotel and we paid very cheap for that. Many thanks to Agoda hihihi. since the room is very cozy and we got tired, then we just had our dinner at room hehehe.. don't wanna go anywhere :)
Tuesday, September 4, 2012
Bumil (Mrs Nofrialdy) is travelling :) #2
Assalamualaikum warohmatullahi waboraktuh...
Pagi kembali semuanya...
Still today is a beautiful morning somewhere in Ubud. Alhamdulillah, pagi ini bis amendengarkan suara kicau burung, aliran sungai dibawah guest house, dan menikmati pemandangan bukti hijau di depan mata :)
Kali ini aq mau menceritakan perjalanan wisata hari pertama kami kemarin di sekitar Ubud dan Gianyar.
Dari etinerary yang sudah kami rencanakan, hanya 3 checkpoint yang kami kunjungi, yaitu Pura Tirta Empul, Tegalalang, dan Monkey Forest. Tambahan 1 checkpoint adalah again Kintamani - Mount Batur.
Pura Tirta Empul
Dulu ketika honeymoon, destinasi ini kami lewatkan karena dari luar kelihatan ramai sekali, namun kali ini menjadi salah satu destinasi kami. Pura Tirta Empul berlokasi di Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar. Berbekal googlemap dan petunjuk dari Beli di guest house akhirnya kami sampai juga di Pura Tirta Empul. Rutenya tidak sulit dari penginapan, kami hanya mengikuti jalan Raya Goa Gajah saja sampai ketemu dengan jalan raya Tampaksiring. Biaya tiket masuk ke Pura ini adalah Rp 15,000 per orang dan parkir Rp 5,000 per mobil. Ketika kami sampai kesana, sedang ada ritual upacara yang diselenggarakan dalam rangka pekan Galungan. Senangnya, jadi kami bisa melihat ritual upacara tersebut. Wanita2nya berkebaya dan membawa sesajen buah2an dan bunga diatas kepala mereka dan para prianya berbusana putih semua lengkap dengan topi dan sarung balinya. Karena ini tempat suci, jadi para pengunjung diharus memakai tali pinggang dan sarung yang sudah disediakan oleh pihak setempat. Disana juga terdapat kolam pemandian air suci. Menurut kepercayaan orang sana, air tersebut bisa membuat mereka hidup sehat, awet muda, dan panjang umur. Lokasi Pura Tirta Empul ternyata bersebelahan dengan Istana Kepresidenan Tampaksiring. Namun, ternyata istana tersebut tidak dibuka untuk umum. Jadi kami hanya bisa lihat saja dari balik pagar di Pura Tirta Empul.
Oiya pengalaman gak enak disini adalah dibagian penjualan souvenirnya. Kami harus melewati lokasi tersebut karena pintu keluarnya memang didesain harus melewati sana, ya biar ada kios2 souvenirnya ada yang lihat mungkin. Penjualnya ternyata agresif2 sekali, sampai tangak aq dan suamiku ditarik dan ditahan sekencang2nya supaya stay melihat2 kemudian beli. Untungnya suamiku bertenang melepaskan dengan alasan kita buru2 takut ditinggal bus rombongan hihihi.. kaburrrr... So far, siy bagus objek wisata ini, cuma nanti kalo mau keluar ke parkiran, better cari jalan lain yang kayanya ada dey selain pintu keluar utama itu :)
Kintamani - Danau & Gunung Batur
ini kali kedua kami ke Kintamani. Tadinya siy kami rencana cuma lewat saja karena tujuan kami selanjutnya adalah Tegalalang. Cuma karena aq pikir aq belum punya foto disini yang sudah mengenakan hijab jadi kami putuskan tidak ada salahnya mampir sebentar hehehe.
Tidak banyak perubahan disini, yang terlihat berbeda hanya lebih sepi pengunjung karena memang bukan peak season.. Pemandangan dan suasana dingin masih sama. Juga penjual souvenir yang senantiasa mengikuti kita agar daganganya terbeli. Hanya saja nampak daerah di kaki bukit gunung Batur gersang sekali dan nampak hangus terbakar, mungkin karena musim kemarau dan hujan belum turun.
Oiya disini juga aq baru mencoba Bakso di Bali. Karena mayoritas penduduk di Bali beragama Hindu, maka bakso yang dijual terbuat dari daging ayam dan kuahnya dibuat dari kaldu ceker. enak juga lho ternyata, lembut baksonya dan aq suka sekali kaldu ceker hihihi..
Ceking - Tegalalang
Kita teruskan perjlanan dari Kintamani Batur menuju Ceking Tegalalang, daerah ini terkenal dengan hamparan sawahnya yang hijau dan rapi berikut dengan teraseringnya.. Desa ini terkenal dengan nama Ceking, village of Rice Terrace :) Untuk masuk ke daerah ini, dipungut oleh pihak setempat sebesar Rp 5,000 per orang. Setibanya disana, cukup sulit untuk mencari parkir mobil karena parkir mobilnya hanya disediakan di pinggir jalan utama dan kemarin siang cukup banyak juga deretan mobil rombongan turis yang berkunjung kesana. Untuk menikmati pemandangan sawah tersebut, kita bisa nikmati sambil makan siang di beberapa cafe yang tersedia disana. Namun, karena tujuannya hanya untuk foto, jadi kita ya cari spot foto saja.
Pasar Sukawati
Setelah dari Ceking, kami putuskan untuk berbelanja sebentar di Pasar Sukawati takut besok2 gak sempat mumpung waktu masih menunjukkan jam 1 siang. Jadilah kita belanja belanji di Sukawati. Memang kurang afdol yah klo jalan2 di Bali tanpa belanja. Gak tau dey niy setelah ini , aq bakalan belanja dimana lagi hihihi..
Monkey Forest & Ubud Area
Selesai berbelanja, kami kembali ke arah atas menuju ke Monkey Forest, tempatnya para monyet2 nakal :p Karena gak tahu jalan, jadilah kita muter2 kota Ubud untuk mencari monkey Forest sampai melewati Museum antonio Blanco. Sayangnya, darla kurang suka museum atau galeri semacam itu jadi diurungkan dey niatku kesana. Setelah melewati Antonio Blanco, kami putar balik ke arah Monkey Forest lagi. Alhamdulillah sampai juga akhirnya setelah melewati Pasar Seni Ubud. Sayang sudah jam 4 sore sudah banyak yang tutup di pasar tersebut, padahal ingin mampir tadinya. Jalan Hanoman dan Jalan Monkey Forest di ubud itu suasananya seperti di Seminyak, lots of boutiques there. sangat mengguggah selera untuk berbelanja :) Sesampainya di Monkey Forest, aq urungkan niat untuk masuk, abis monyet2 yang di pintu masuk saja sudah keliatan nakal, apalagi di dalam nanti.. Jadi yah cuma foto foto2 aja di depan gerbangnya hihihi..
setelahnya kami putuskan untuk mencari makan, yeay... we are going to Pizza Bagus di Jalan Raya Pengosekan, Ubud. Jalan kaki aja dong dari Monkey Forest karena terlihat di googlemap terlihat sangat dekat.. Hihihi.. bodoh ya aq.. Tapi karena one way juga daripada muter2 mending jalan kaki aja dey sekalian olahraga sore. Dan ternyata jauh banget dunk, capek juga ini bumil jalan2.. Tapi akhirnya sampai juga hehehe. Suasana restorannya sederhana dan cozy banget. Dan ternyata, pizza dan spaghettinya mantapppp rasanya. Seneng dey.. Klo nginep di ubud lagi, pasti balik lagi kesana.
Pagi kembali semuanya...
Still today is a beautiful morning somewhere in Ubud. Alhamdulillah, pagi ini bis amendengarkan suara kicau burung, aliran sungai dibawah guest house, dan menikmati pemandangan bukti hijau di depan mata :)
Kali ini aq mau menceritakan perjalanan wisata hari pertama kami kemarin di sekitar Ubud dan Gianyar.
Dari etinerary yang sudah kami rencanakan, hanya 3 checkpoint yang kami kunjungi, yaitu Pura Tirta Empul, Tegalalang, dan Monkey Forest. Tambahan 1 checkpoint adalah again Kintamani - Mount Batur.
Pura Tirta Empul
Dulu ketika honeymoon, destinasi ini kami lewatkan karena dari luar kelihatan ramai sekali, namun kali ini menjadi salah satu destinasi kami. Pura Tirta Empul berlokasi di Desa Manukaya, Tampaksiring, Gianyar. Berbekal googlemap dan petunjuk dari Beli di guest house akhirnya kami sampai juga di Pura Tirta Empul. Rutenya tidak sulit dari penginapan, kami hanya mengikuti jalan Raya Goa Gajah saja sampai ketemu dengan jalan raya Tampaksiring. Biaya tiket masuk ke Pura ini adalah Rp 15,000 per orang dan parkir Rp 5,000 per mobil. Ketika kami sampai kesana, sedang ada ritual upacara yang diselenggarakan dalam rangka pekan Galungan. Senangnya, jadi kami bisa melihat ritual upacara tersebut. Wanita2nya berkebaya dan membawa sesajen buah2an dan bunga diatas kepala mereka dan para prianya berbusana putih semua lengkap dengan topi dan sarung balinya. Karena ini tempat suci, jadi para pengunjung diharus memakai tali pinggang dan sarung yang sudah disediakan oleh pihak setempat. Disana juga terdapat kolam pemandian air suci. Menurut kepercayaan orang sana, air tersebut bisa membuat mereka hidup sehat, awet muda, dan panjang umur. Lokasi Pura Tirta Empul ternyata bersebelahan dengan Istana Kepresidenan Tampaksiring. Namun, ternyata istana tersebut tidak dibuka untuk umum. Jadi kami hanya bisa lihat saja dari balik pagar di Pura Tirta Empul.
Oiya pengalaman gak enak disini adalah dibagian penjualan souvenirnya. Kami harus melewati lokasi tersebut karena pintu keluarnya memang didesain harus melewati sana, ya biar ada kios2 souvenirnya ada yang lihat mungkin. Penjualnya ternyata agresif2 sekali, sampai tangak aq dan suamiku ditarik dan ditahan sekencang2nya supaya stay melihat2 kemudian beli. Untungnya suamiku bertenang melepaskan dengan alasan kita buru2 takut ditinggal bus rombongan hihihi.. kaburrrr... So far, siy bagus objek wisata ini, cuma nanti kalo mau keluar ke parkiran, better cari jalan lain yang kayanya ada dey selain pintu keluar utama itu :)
Kintamani - Danau & Gunung Batur
ini kali kedua kami ke Kintamani. Tadinya siy kami rencana cuma lewat saja karena tujuan kami selanjutnya adalah Tegalalang. Cuma karena aq pikir aq belum punya foto disini yang sudah mengenakan hijab jadi kami putuskan tidak ada salahnya mampir sebentar hehehe.
Tidak banyak perubahan disini, yang terlihat berbeda hanya lebih sepi pengunjung karena memang bukan peak season.. Pemandangan dan suasana dingin masih sama. Juga penjual souvenir yang senantiasa mengikuti kita agar daganganya terbeli. Hanya saja nampak daerah di kaki bukit gunung Batur gersang sekali dan nampak hangus terbakar, mungkin karena musim kemarau dan hujan belum turun.
Oiya disini juga aq baru mencoba Bakso di Bali. Karena mayoritas penduduk di Bali beragama Hindu, maka bakso yang dijual terbuat dari daging ayam dan kuahnya dibuat dari kaldu ceker. enak juga lho ternyata, lembut baksonya dan aq suka sekali kaldu ceker hihihi..
Ceking - Tegalalang
Kita teruskan perjlanan dari Kintamani Batur menuju Ceking Tegalalang, daerah ini terkenal dengan hamparan sawahnya yang hijau dan rapi berikut dengan teraseringnya.. Desa ini terkenal dengan nama Ceking, village of Rice Terrace :) Untuk masuk ke daerah ini, dipungut oleh pihak setempat sebesar Rp 5,000 per orang. Setibanya disana, cukup sulit untuk mencari parkir mobil karena parkir mobilnya hanya disediakan di pinggir jalan utama dan kemarin siang cukup banyak juga deretan mobil rombongan turis yang berkunjung kesana. Untuk menikmati pemandangan sawah tersebut, kita bisa nikmati sambil makan siang di beberapa cafe yang tersedia disana. Namun, karena tujuannya hanya untuk foto, jadi kita ya cari spot foto saja.
Pasar Sukawati
Setelah dari Ceking, kami putuskan untuk berbelanja sebentar di Pasar Sukawati takut besok2 gak sempat mumpung waktu masih menunjukkan jam 1 siang. Jadilah kita belanja belanji di Sukawati. Memang kurang afdol yah klo jalan2 di Bali tanpa belanja. Gak tau dey niy setelah ini , aq bakalan belanja dimana lagi hihihi..
Monkey Forest & Ubud Area
Selesai berbelanja, kami kembali ke arah atas menuju ke Monkey Forest, tempatnya para monyet2 nakal :p Karena gak tahu jalan, jadilah kita muter2 kota Ubud untuk mencari monkey Forest sampai melewati Museum antonio Blanco. Sayangnya, darla kurang suka museum atau galeri semacam itu jadi diurungkan dey niatku kesana. Setelah melewati Antonio Blanco, kami putar balik ke arah Monkey Forest lagi. Alhamdulillah sampai juga akhirnya setelah melewati Pasar Seni Ubud. Sayang sudah jam 4 sore sudah banyak yang tutup di pasar tersebut, padahal ingin mampir tadinya. Jalan Hanoman dan Jalan Monkey Forest di ubud itu suasananya seperti di Seminyak, lots of boutiques there. sangat mengguggah selera untuk berbelanja :) Sesampainya di Monkey Forest, aq urungkan niat untuk masuk, abis monyet2 yang di pintu masuk saja sudah keliatan nakal, apalagi di dalam nanti.. Jadi yah cuma foto foto2 aja di depan gerbangnya hihihi..
setelahnya kami putuskan untuk mencari makan, yeay... we are going to Pizza Bagus di Jalan Raya Pengosekan, Ubud. Jalan kaki aja dong dari Monkey Forest karena terlihat di googlemap terlihat sangat dekat.. Hihihi.. bodoh ya aq.. Tapi karena one way juga daripada muter2 mending jalan kaki aja dey sekalian olahraga sore. Dan ternyata jauh banget dunk, capek juga ini bumil jalan2.. Tapi akhirnya sampai juga hehehe. Suasana restorannya sederhana dan cozy banget. Dan ternyata, pizza dan spaghettinya mantapppp rasanya. Seneng dey.. Klo nginep di ubud lagi, pasti balik lagi kesana.
Sunday, September 2, 2012
Bumil (Mrs Nofrialdy) is travelling :) #1
Assalamualaikum warohmatullahi waborakatuh all...
It's such a very nice morning here at Ubud, Gianyar.
Yes, bumil is now on travelling.. gak jauh2 si.. Bali dan 5 hari saja :) Cuma, tetep aja agak2 khawatir gimana gtu klo lagi kondisi hamidun begini jalan2. Tapi, inshaallah sudah disertifikasi Dr. Sofie, jadi ya let's go...
Berikut sedikit tips untuk ibu hamil yang akan bepergian, especially with aircraft:
1. Periksakan kondisi sebelum berangkat ke dokter dan minta surat keterangan dari dokter yang menyatakan kita dan kandungan dalam keadaan sehat untuk bepergian dengan pesawat terbang (just in case diminta sama petugas airline ketika check in atau mau boarding).
2. Kenakan sepatu yang nyaman, karena akan banyak waktu berjalannya, terutama di bandara.
3. Minta berisitirahat sebentar dengan rekan bepergian ketika sudah terasa lelah.
4. Minta seat di pesawat yang next to aisle, sehingga bisa memudahkan berjalan kalau mau ke toilet atau untuk merilekskan punggung dan panggul dengan berjalan.
5. Sediakan air minum secukupnya, since bumil tidak boleh dehidrasi sedikitpun. Minum sedikit dan sering membantu bumil terhindar dari dehidrasi.
Sekian tipsnya, now back to my first travelling experience in pregnant condition.
Alhamdulillah, perjalanan dengan pesawat berjalan lancar. Aq dan dedek alhamdulillah sehat wal afiat. Gak mual2 dan muntah2 lho malamnya.. Padahal kan siklus sicknessku itu diatas jam 6 malam. Malah, daddynya ini yang mengalami sickness karena masuk angin. Aq jahat si gak bolehin darla bawa jaket, padahal I should've known that my hubby is sensitive with cold condition hehehe.. maaf yah darla :D Jadi dey jackpot selama perjalanan :)
Sesampainya di Bandara Ngurah Rai, benar Dr Sofie bilang, jalannya ke pick up zone akan jadi jauh sekali karena sedang renovasi. Kalau Beli rent car-nya bilang gak mau kalah sama bandara Lombok yang lebih besar hihihi.. Sempat beberapa kali mampir ke Minimarket untuk istirahat jalan dan sekalian cari obat untuk my darla.
Tempat menginap pertama kami adalah Umah Gran, sebuah guest house baru berlokasi di Jalan Raya Goa Gajah di Ubud, Gianyar. Cukup jauh jaraknya dari bandara, kalau based on googlemap sekitar 35 kilo - 45 menit. Tapi karena kita gak tau medan dan hanya berbekal google map di malam hari jadi dey baru sampai setelah 60 menit. And, who says that women can't read maps, infact I officially succeeded navigated my hubby from airport to the guest house only with google map and directions along the road. Alhamdulillah sampai di guest house mungil bernuasa Bali tradisional, kamar baru jadi 4 unit, and the only guest is us heheheh.. Gpp lah yang penting ramah2 pegawainya. Dan kamarnya nyaman koq dengan ukuran 36 m, balkon menghadap bukit. Cocok untuk yang rindu suasana ketenangan, karena memang no TV juga hehehe.
OK... nanti lanjut dengan cerita berikutnya :)
It's such a very nice morning here at Ubud, Gianyar.
Yes, bumil is now on travelling.. gak jauh2 si.. Bali dan 5 hari saja :) Cuma, tetep aja agak2 khawatir gimana gtu klo lagi kondisi hamidun begini jalan2. Tapi, inshaallah sudah disertifikasi Dr. Sofie, jadi ya let's go...
Berikut sedikit tips untuk ibu hamil yang akan bepergian, especially with aircraft:
1. Periksakan kondisi sebelum berangkat ke dokter dan minta surat keterangan dari dokter yang menyatakan kita dan kandungan dalam keadaan sehat untuk bepergian dengan pesawat terbang (just in case diminta sama petugas airline ketika check in atau mau boarding).
2. Kenakan sepatu yang nyaman, karena akan banyak waktu berjalannya, terutama di bandara.
3. Minta berisitirahat sebentar dengan rekan bepergian ketika sudah terasa lelah.
4. Minta seat di pesawat yang next to aisle, sehingga bisa memudahkan berjalan kalau mau ke toilet atau untuk merilekskan punggung dan panggul dengan berjalan.
5. Sediakan air minum secukupnya, since bumil tidak boleh dehidrasi sedikitpun. Minum sedikit dan sering membantu bumil terhindar dari dehidrasi.
Sekian tipsnya, now back to my first travelling experience in pregnant condition.
Alhamdulillah, perjalanan dengan pesawat berjalan lancar. Aq dan dedek alhamdulillah sehat wal afiat. Gak mual2 dan muntah2 lho malamnya.. Padahal kan siklus sicknessku itu diatas jam 6 malam. Malah, daddynya ini yang mengalami sickness karena masuk angin. Aq jahat si gak bolehin darla bawa jaket, padahal I should've known that my hubby is sensitive with cold condition hehehe.. maaf yah darla :D Jadi dey jackpot selama perjalanan :)
Sesampainya di Bandara Ngurah Rai, benar Dr Sofie bilang, jalannya ke pick up zone akan jadi jauh sekali karena sedang renovasi. Kalau Beli rent car-nya bilang gak mau kalah sama bandara Lombok yang lebih besar hihihi.. Sempat beberapa kali mampir ke Minimarket untuk istirahat jalan dan sekalian cari obat untuk my darla.
Tempat menginap pertama kami adalah Umah Gran, sebuah guest house baru berlokasi di Jalan Raya Goa Gajah di Ubud, Gianyar. Cukup jauh jaraknya dari bandara, kalau based on googlemap sekitar 35 kilo - 45 menit. Tapi karena kita gak tau medan dan hanya berbekal google map di malam hari jadi dey baru sampai setelah 60 menit. And, who says that women can't read maps, infact I officially succeeded navigated my hubby from airport to the guest house only with google map and directions along the road. Alhamdulillah sampai di guest house mungil bernuasa Bali tradisional, kamar baru jadi 4 unit, and the only guest is us heheheh.. Gpp lah yang penting ramah2 pegawainya. Dan kamarnya nyaman koq dengan ukuran 36 m, balkon menghadap bukit. Cocok untuk yang rindu suasana ketenangan, karena memang no TV juga hehehe.
OK... nanti lanjut dengan cerita berikutnya :)
Subscribe to:
Posts (Atom)